Oktober 2020 menjadi awal lahirnya Gerakan Berbagi Sarapan. Saat itu kami sedang berkumpul untuk berdiskusi. Tidak sengaja, seorang pedagang bakso yang terlihat letih, berkeliling menjajakan dagangannya. Kami memanggilnya karena kami merasa lapar. Sambil memesan, kami berbincang dengannya. Dan dari percakapan itu kami mendapatkan hal yang membuat kami termenung.

“Dagangan saya belum laku sama sekali dari pagi. Alhamdulillah mas mas mau membeli. Karena saya baru bisa makan kalau dagangan saya sudah terjual walaupun hanya satu mangkok,” ujar pedagang bakso tersebut.

Dari sanalah kami menyadari bahwa pandemi Covid-19 sangat berimbas bagi masyarakat banyak, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar manusia, yaitu makan. Seorang pejuang keluarga seperti pedagang bakso tadi, rela menahan rasa laparnya dari pagi hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya di rumah. Saat itulah kami memutuskan untuk membuat Gerakan Berbagi Sarapan, yang bertujuan untuk mencukupi kebutuhan awal di pagi hari yang sangat menentukan semangat dalam mencari penghidupan kepada mereka yang membutuhkan.